Ada pepatah kebutuhan pangan lebih mendesak dan utama dibandingkan
kebutuhan papan. Mungkin itu benar dalam kenyataan bagi beberapa
kalangan manusia. Itulah sebagai contoh bagaimana manusia menyusun skala
prioritas. Namun bagaimanapun juga kebutuhan papan penting untuk
menjaga kesehatan.
Menyusun Skala Prioritas (sumber : northcascademeats.com) |
PERTIMBANGAN DALAM MENYUSUN SKALA PRIORITAS
Setelah kebutuhan yang paling mendesak terpenuhi, maka kita baru boleh
memikirkan bagaimana pemenuhan kebutuhan lainnya. Lagi-lagi manusia
perlu menyusun skala prioritas, kebutuhan mana yang perlu didahulukan
dan mana yang bisa ditunda. Ada beberapa hal yang perlu dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan skala prioritas, yaitu
antara lain sebagai berikut :
Tingkat Urgensi
Hal yang pertama yaitu tingkat urgensinya, yaitu bagaimana didalam
menentukan pilihan, mana yang harus didahulukan harus perlu
dipertimbangkan seberapa jauh tingkat kepentingan hal tersebut.
Sebagai contoh : Ada seorang anak yang akan menghadapai ujian, pada
malam sebelum hari ujian ia akan belajar, namun tiba-tiba lampu kamar
mati dan dia juga belum membeli pensil, manakah yang lebih penting dari
lampu belajar atau membeli pensil? Dalam kasus ini hal yang diutamakan
adalah membeli lampu kamar sebagai sarana penerangan belajar, sedangkan
alat tulis bisa meminjam kakak atau adik terlebih dahulu.
Kesempatan yang Dimiliki
Yang kedua adalah apabila sustu kebutuhan hanya dibutuhkan pada saat itu saja, maka perlu didahulukan. Misalkan dalam suatu kondisi darurat, keselamatan atau kesehatan merupakan hal yang paling diutamakan. Demi kesembuhan dan kesehatan maka obat merupakan kebutuhan nomor satu dan yang paling utama untuk didahulukan dibandingkan hal lainnya yang bisa ditunda dan dikesampingkan terlebih dahulu.
Yang kedua adalah apabila sustu kebutuhan hanya dibutuhkan pada saat itu saja, maka perlu didahulukan. Misalkan dalam suatu kondisi darurat, keselamatan atau kesehatan merupakan hal yang paling diutamakan. Demi kesembuhan dan kesehatan maka obat merupakan kebutuhan nomor satu dan yang paling utama untuk didahulukan dibandingkan hal lainnya yang bisa ditunda dan dikesampingkan terlebih dahulu.
Pertimbangan Masa Depan
Yang ketiga adalah bagaimana jika dalam menghadapai pilihan yang sulit, maka faktor masa depan juga perlu dipertimbangkan.
Sebagai contoh : Ada berbagai pilihan bidang les yang ingin kita ikuti,
namun karena keterbatasan suatu hal maka kita harus menentukan salah
satu dan tidak bisa memilih keduanya, manakah yang harus kita pilih?
Dalam hal ini kita harus mempertimbangkan mana yang paling bermanfaat
bagi masa depan kita? Matematika atau Bahasa Inggris? Kedua hal tersebut
semuanya penting, namun mengutamakan Bahasa Inggris merupakan pilihan
yang paling tepat, sebab kegunaan Bahasa Inggris dimda depan yang akan
datang lebih luas dibandingkan dengan Matematika. Ini adalah salah satu
pilihan yang didasarkan dengan kebutuhan untuk masa depan.
Kemampuan Diri
Hal terakhir yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan skala
prioritas adalah berawal dari sifat manusia yang mempunyai banyak
keinginan dan selalu merasa tidak puas, namun ada hambatan karena
keterbatasan kemampuan, baik dari segi ekonomi maupun yang lain. Maka
perlu dipertimbangkan pula berdasarkan kemampuan yang dimiliki, baik
dari segi materi maupun non materi agar pilihan yang diambil bisa tepat
sesuai kemampuan.
Sebagai contoh : Di era jaman sekarang ini, persaingan hidup dikota
besar sangatlah ketat dan memaksa manusia untuk saling berlomba agar
tidak tertinggal dengan yang lain. Dalam kondisi kesemrawutan ini,
kadang muncul persaingan yang tidak sehat, berusaha memaksakan diri agar
bisa sama dengan orang lain tanpa mempertimbangkan kemampuan diri,
akibatnya belum tentu akan bertahan lama, bisa saja malah semakin
menderita dikarenakan keterbatasan yang dimiliki.
KESIMPULAN
Dengan adanya beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan
skala prioritas di atas, maka alangkah baiknya apabila kita membuat
daftar kebutuhan yang kita inginkan sebanyak-banyaknya, kemudian urutkan
mana yang perlu didahulukan dan mana yang bisa ditunda.
SUMBER REFERENSI :
Sudarmi, Sri., Waluyo. 2008. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu. Semarang : PT. Sindur Press
0 komentar:
Posting Komentar